BAB II
DISKRIPSI UMUM WILAYAH KECAMATAN SRANDAKAN
A. Letak Geografis
Faktor letak merupakan unsur yang penting
bagi kelangsungan hidup bagi suatu daerah, karena berdampak dan berkaitan erat
dengan aspek sosial, ekonomi, politik maupun kebudayaan yang menjadi modal
daerah tersebut. Fakta ini menjelaskan, bahwa faktor letak mempunyai peranan
penting dalam tata geografi, di mana letak suatu daerah berdasarkan pada
kenyataan-kenyataan di muka bumi (letak geografis) dapat menerangkan banyak
segi yang menunjang pembentukan karakter sosiologis, psikologis maupun aspek
lainnya.
Dilihat secara
geografis Kecamatan Srandakan berada pada ketinggian 8 m diatas
permukaan laut. Jarak Kecamatan Srandakan ke Kabupaten Bantul 13 Km.
Bentangan wilayah di Kecamatan Srandakan 100% berupa daerah datar, luas wilayah
Kecamatan Srandakan kurang lebih 17.602.236,
Secara keseluruhan dijelaskan sebagai berikut :
a. Tanah milik bersertipikat :
6.818.800 m2.
b. Tanah milik belum bersertipikat : 11.273.231 m2
c. Tanah hak pakai : 3.891 m2
d. Tanah negara :
98. 514 m2.
e. Tanah SG : 407.800 m2
Faktor iklim seperti suhu dan curah hujan di
wilayah Kecamatan Srandakan relatif sama dengan wilayah Kabupaten
Bantul. Banyak hari hujan tiap tahunnya merupakan potensi yang sangat
menguntungkan bagi pembangunan di sektor pertanian. Curah hujan 587 mm/tahun
dengan jumlah hari dengan curah hujan terbanyak 3 hari.
Kecamatan Srandakan merupakan salah satu dari 17 Kecamatan di
Kabupaten Bantul, terdiri dari 2 Desa, yaitu Desa Trimurti dan Desa Poncosari.
Sedangkan Dusunnya ada 43 Dusun, dan
Rukun Tetangga ada 255 RT.. Kepala Keluarga ada 9.357 KK dengan jumlah penduduk 34.647 orang yang terdiri
dari laki-laki 16.599 orang dan perempuan 18.048 orang[1].
Adapun batas Wilayah Kecamatan Srandakan, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Pandak
dan Kecamatan Sanden. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia. Sebelah barat berbatasan dengan sungai progo dan sebelah utara berbatasan dengan sungai
progo. Jarak Desa / kelurahan terjauh 3,5
Km/0,20 perjam ke arah ke selatan,
dengan Kantor Kemenag Kabupaten Bantul 13 Km/0,30 perjam, dengan Ibukota
Kabupaten 13 Km/0.30 perjam dan Ibukota Propinsi 23 Km/ 1 jam.
B.
Situasi
Demografis[2]
Secara demografis Kecamatan Srandakan mempunyai komposisi kependudukan sebagai berikut :
1.
Jumlah
Kepala Keluarga : 9.357 KK
2. Jumlah penduduk
menurut jenis kelamin : 34.647 orang
a.
Jumlah
Laki-laki : 16.599 orang
b.
Jumlah
Perempuan : 18.048 orang
3.
Jumlah
penduduk menurut kewarganegaraan : 34.272 orang
a.
WNI
Laki-laki : 16.399 orang
b. WNI Perempuan : 17.873 orang
c.
WNA
Laki-laki : 0 orang
d.
WNA
Perempuan :
0 orang
4. Jumlah
Penduduk menurut agama
a.
Islam : 34.324 orang
b.
Katholik :
217 orang
c.
Protestan :
106 orang
d.
Hindu : 0 orang
e.
Budha :
0 orang
5. Penganut Aliran Kepercayaan Kepada Tuhan
Yang Maha Esa :
0 orang
6. Jumlah
Penduduk menurut usia
a.
0 - 6 tahun :
4.371 orang
7 - 12 tahun :
3.421 orang
13 -18 tahun :
3.318 orang
19 - 24 tahun :
3.245 orang
25 - 55 tahun : 12.712 orang
56 - 79 tahun : 6.315 orang
80 tahun ke atas : 769 orang
b. 0 - 4 tahun : 3.214 orang
5 - 9 tahun : 3.065 orang
10 - 14 tahun : 3.121 orang
15 - 19 tahun : 3.785 orang
20 - 24 tahun : 2.864 orang
25 - 29 tahun : 2.887 orang
30 - 34 tahun : 2.513 orang
35 - 39 tahun : 2.706 orang
40 tahun ke atas : 10.492 orang
c. 0 - 5 tahun : 3.468 orang
6 - 16 tahun : 5.869 orang
17 - 25 tahun : 4.887 orang
26 - 55 tahun : 13.339 orang
56 tahun keatas : 7.084 orang
7. Angka
NTCR Tahun 2015
a.
Nikah :
217 orang
b.
Talak : 13 orang
c.
Cerai : 23 orang
d.
Rujuk :
0 orang
8. Jumlah Penduduk menurut Mata
Pencaharian
a.
Petani
o Petani Pemilik Tanah : 1.638 orang
o Petani Penggarap Tanah : 1.957 orang
o Petani Penggarap/Penyekap : 2.847 orang
o Buruh Tani : 3.203 orang
b.
Nelayan :
387 orang
c.
Pengusaha sedang/besar :
2 orang
d.
Pengrajin/Industri Kecil :
564 orang
e.
Buruh Industri : 692 orang
f
Buruh Bangunan : 1.472 orang
g.
Buruh Pertambangan :
112 orang
h Buruh
Perkebunan :
0 orang
i. Pedagang : 1.227 orang
j.
Pengangkutan : 668 orang
k.
Pegawai Negeri Sipil : 1.067 orang
l.
TNI :
141 orang
m.
Pensiunan (PNS/TNI) : 533 orang
n. Peternak (sebagai usaha pokok/sambilan)
1)
Sapi
Perah : 4 orang
2)
Sapi
Potong : 1.283 orang
3)
Kerbau : 11 orang
4)
Kuda :
0 orang
5)
Kambing :
986 orang
6)
Kambing
PE (Peranakan Etawa) :
75 orang
7)
Domba :
79 orang
8)
Babi :
7 orang
9)
Ayam
Buras : 5.673 orang
10)
Ayam
Ras Petelur :
18 orang
11)
Ayam
Ras Pedaging :
7 orang
12)
Itik : 98 orang
13)
Angsa :
7 orang
14)
Menthok :
312 orang
15)
Burung Puyuh :
1 orang
16)
Burung
Merpati :
124 orang
17)
Kelinci :
53 orang
18)
Ikan
Konsumsi :
146 orang
19)
Ikan
Hias : - orang
o.
Peternak lain : - orang
p.
Lain-lain : -
orang
9.
Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan
a.
Belum
Sekolah : 2.713 orang
b.
Tidak
Tamat Sekolah : 3.223
orang
c.
Tamat
SD/Sederajat : 9.796 orang
d.
Tamat
SLTP/Sederajat : 8.567
orang
e.
Tamat
SLTA : 7.125 orang
f.
Tamat
D1 :
312 orang
g.
Tamat
D2 :
341 orang
h.
Tamat
Akademi/sederajat : 887 orang
i.
Tamat
S1 :
795 orang
j.
Tamat
S2 :
26 orang
k.
Tamat
S3 :
0 orang
l.
Buta
Huruf :
5 orang
C.
Kondisi
Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama
Dengan adanya mata pencaharian sebagian besar
penduduk Kecamatan Srandakan yang bekerja di sektor pertanian dan di dukung
dengan suasana alam pegunungan yang memiliki khas tersediri, telah menjadikan
masyarakat wilayah Srandakan sebagai masyarakat yang gigih dan mandiri dalam menghadapi kehidupan, suasana
kebersamaan dan kegotongroyongan yang masih kental telah menjadikan
mereka hidup berdampingan dengan rukun, damai dan tentram.
Dalam hal tradisi dan budaya, sebagai bagian dari
masyarakat yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikenal
sebagai pusat kebudayaan di Indonesia berupa seni budaya maupun adat-istiadat
tradisional yang adi luhung, maka masyarakat di wilayah kecamatan Srandakan pun
sangat menjunjung tinggi tradisi dan budaya setempat.
Salah Salah satu kesenian yang unik yang berasal dari Dusun
Jopaten adalah Tari Reog. Namun, tari
tradisional ini berbeda dengan Reog yang sudah lebih terkenal yang berasal dari
Jawa Timur, yaitu Reog Ponorogo. Tari Reog yang berasal dari Jopaten ini tidak
menggunakan kepala singa dengan bulu merak.
Menyadari keadaan masyarakat wilayah Kecamatan
Srandakan yang sangat kondusif dan potensial sebagai modal dasar pembangunan,
maka sesuai dengan tugas dan fungsinya, Kantor Urusan Agama Kecamatan Srandakan telah berusaha untuk bahu membahu
turut serta memperkuat pembangunan
bidang agama sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan pembangunan nasional.
Kondisi yang ada pada saat ini perlu disyukuri
karena perkembangan kehidupan umat beragama di wilayah kecamatan Srandakan
relatif cukup menggembirakan terutama pada tingkat pelaksanaan ritual keagamaan
yang didukung dengan semakin meningkatnya fasilitas dan sarana keagamaan.
Kegiatan keagamaan semarak terutama dapat dilihat di pusat-pusat kegiatan
semisal masjid-masjid, musholla dan tempat ibadah lainnya. Pengajian-pengajian
agama untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
hampir ada pada setiap dusun.
Kegiatan lain dalam kaitan dengan pembinaan
kehidupan umat beragama adalah upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar zakat, wakaf, infaq dan
shodaqoh serta rekrutmen dana keagamaan masyarakat dalam mendukung upaya
penanggulangan kemiskinan, pembinaan yatim-piatu, bantuan bencana alam dan
kegiatan kemasyarakatan lainnya.
1.
Jumlah
Masjid :
67 buah
2.
Jumlah
Mushola :
63 buah
3.
Jumlah
Majlis Taklim : 70 buah
4.
Jumlah TPQ/TPA :
65 buah
5.
Jumlah
Imam Khotib : 134 orang
6.
Jumlah
Kaum Rois : 56 orang
7.
Jumlah
Ormas Islam :
5 buah
8.
Jumlah
Pondok Pesantren :
4 buah
9.
Jumlah
Qori/Qoriah :
25 orang
10.
Jumlah
Hafidz/Hafidzah :
10 orang
11.
Jumlah
Ustadz/Ustadzah :
258 orang
12.
Jumlah
Mubaligh/Mubalighah :
27 orang
13.
Jumlah
Kesenian Islam :
5 grup
14.
Jumlah
Penyuluh Agama Honorer : 24 orang
15.
Jumlah
Lembaga Dakwah/Keagamaan : 7 buah
Di sisi lain ada sejumlah sarana
pendidikan dan kesehatan yang memberikan warna potensi Kecamatan Srandakan
untuk maju mensejahterakan umat, yaitu :
1.
Taman
Kanak-kanak Negeri : tidak ada
2.
Taman
Kanak-kanak Swasta Umum :
4 TK
a.
Jumlah Siswa :
148 orang
b.
Jumlah Guru :
15 orang
c.
Jumlah Ruang kelas :
8 ruang
3. Taman
Kanak-kanak Swasta Islam : 15 TK
a. Jumlah
Siswa : 568 orang
b. Jumlah
Guru : 62 orang
c. Jumlah
Ruang Kelas :
31 ruang
4.
Sekolah
Dasar (SD) Negeri
a. Jumlah SD Negeri/Inpres :
9 sekolah
b. Jumlah Siswa : 1.675 orang
c. Jumlah Guru (keseluruhan) :
94 orang
d. Jumlah Guru/Pembina Agama :
7 orang
e. Jumlah Kelas : 54 kelas
f. Jumlah Ruang Kelas :
79 ruang
5.
Sekolah
Dasar Islam Swasta
a.
Jumlah sekolah : 1
sekolah
b.
Jumlah Siswa :
314 orang
c.
Jumlah guru :
15 orang
d. Jumlah Ruang Kelas : tidak tahu
6. Madrasah
Ibtidaiyah Negeri : tidak ada
7.
Madrasah
Ibtidaiyah Swasta
a.
Jumlah MI :
2 sekolah
b.
Jumlah Siswa :
86 orang
c.
Jumlah Guru (keseluruhan) :
19 orang
d. Jumlah Guru/Pembina Agama :
2 orang
e. Jumlah Kelas :
12 kelas
f. Jumlah Ruang Kelas :
9 ruang
8.
Sekolah
Menengah Pertama Negeri
a.
Jumlah
SMP : 2 sekolah
b.
Jumlah
Murid : 1.172 orang
c.
Jumlah
Guru (keseluruhan) :
73 orang
d.
Jumlah
Guru/Pembina Agama :
2 orang
9.
MTs
Negeri
a.
Jumlah MTs Negeri : -
b.
Jumlah Murid : -
c.
Jumlah Guru (keseluruhan) : -
d. Jumlah Guru/Pembina Agama : -
10. Sekolah
Menengah Pertama Swasta Umum :
tidak ada
11. Sekolah Menengah Pertama Swasta Islam
a. Jumlah
SMP : 1 sekolah
b. Jumlah
murid : 152
orang
c. Jumlah
Guru (Keseluruhan) :
12 orang
d. Jumlah
Guru/Pembina Agama :
2 orang
12. MTs Swasta
a.
Jumlah
MTs :
-
b.
Jumlah
Murid : -
c.
Jumlah
Guru (Keseluruhan) :
-
d.
Jumlah
Guru/Pembina Agama :
-
13. Sekolah Menengah Umum Negeri
a.
Jumlah
SMUN :
1 sekolah
b.
Jumlah
murid :
226 orang
e.
Jumlah
Guru (Keseluruhan) :
21 orang
f.
Jumlah
Guru/Pembina Agama :
3 orang
14. Sekolah Menengah Umum Swasta
c.
Jumlah
SMU : - sekolah
d.
Jumlah
Murid : - orang
e.
Jumlah
Guru (Keseluruhan) :
- orang
f.
Jumlah
Guru/Pembina Agama :
- orang
15. Sekolah Menengah Umum Swasta Islam
a.
Jumlah
SMU : -
b.
Jumlah
murid : -
c.
Jumlah
Guru (keseluruhan) : -
d.
Jumlah
Guru/Pembina Agama :
-
16. Madrasah Aliyah Negeri : tidak ada
17. Madrasah Aliyah Swasta :
tidak ada
18. Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri : tidak ada
19. Sekolah
Menengah Kejuruan Swasta Umum
a.
Jumlah
SMK : 1 sekolah
b.
Jumlah
murid : 90 orang
c.
Jumlah
Guru (keseluruhan) : 27 orang
d.
Jumlah
Guru/Pembina Agama : 2 orang
20. Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Islam
a.
Jumlah
SMK :
-
b.
Jumlah
murid :
-
c.
Jumlah
Guru (keseluruhan) :
-
d.
Jumlah
Guru/Pembina Agama :
-
21. Sekolah Luar Biasa Negeri
a.
Jumlah
SLB :
-
b.
Jumlah
murid :
-
c.
Jumlah
Guru (keseluruhan :
-
d.
Jumlah
Guru/Pembina Agama : -
22. Perguruan Tinggi/Akademi Swasta Islam
a.
Jumlah
PT :
-
b.
Jumlah
murid :
-
c.
Jumlah
Dosen :
-
d.
Jumlah
Jurusan : -
23. Puskesmas :
1
Puskesmas
Pembantu :
2
24. Keluarga Berencana
a.
Jumlah
Pos/Klinik KB :
2 buah
b.
Jumlah
Posyandu : 44 buah
Tidak
bisa dipungkiri, sarana pendidikan, kesehatan dan sosial budaya baik yang formal maupun non formal inilah yang
mempunyai peran besar dalam mengantarkan keluarga dan masyarakat Kecamatan Srandakan menjadi masyarakat taat beragama, rukun, cerdas, mandiri dan
sejahtera lahir batin.
EmoticonEmoticon